blog of technology
Kamis, 23 Februari 2012
Film Auhhh......
wow....para user pada OL nih? hahahha....koneksinya cepet ga? kalo cepet coba deh buat download film kesukaan kalian, kalian bisa milih semua film yang km pengen.hehe..horror, action, thriller, drama...tapi ga "blue"....hahahahahha...
nih link nya, cekidout : many more film
nih link nya, cekidout : many more film
Windows xp service pack 3
windows xp SP3....cocok buat user2 yang pengen pakai operating sistem yang lebih sederhana. n lebih support untuk semua software yang ada. nih link download nya
windows xp SP 3 part 1
windows xp SP 3 part 2
windows xp SP 3 part 3
windows xp SP 3 part 4
paswrd if need : dytoshare.us
windows xp SP 3 part 1
windows xp SP 3 part 2
windows xp SP 3 part 3
windows xp SP 3 part 4
paswrd if need : dytoshare.us
Rabu, 22 Februari 2012
IGI COVERT STRIKE
IGI COVERT STRIKE adalah game berbasis action shooter yang sangat seru. game ini harus dimainkan player yang memiliki sifat "mental penyusup". jadi yang ga punya mental tersebut, pastinya kalah terus deh....hahaha...(kecuali pake cheat). nih buat user yg pengen download, cekidot igi covert strike
passwrd : www.dytoshare.us
passwrd : www.dytoshare.us
Adobe Photoshop CS5
hai agan blogger.....hehehe...kali ini saya mau share nih buat yang suka edit2 poto nya, cocok buat yang narsis - narsis.hehehe...software nya adobe photoshop CS5, portable..jadi ga perlu install, ekstrak, langsung jalan deh...hehe...nih link nya adobe photoshop CS5
Internet Download Manager
Nah, buat Blogger2 yang masih bingung buat download file, video, mp3 atau apapun, aku kasih solusinya, download aja software ini internet download manager 6.08 Build 8 Full Crack
instalasinya gampang, dan memudahkan user semua untuk mendownload apapun yang user sukai. paswrd : www.dytoshare.us
instalasinya gampang, dan memudahkan user semua untuk mendownload apapun yang user sukai. paswrd : www.dytoshare.us
Contoh Laporan KKL
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
teknologi ilmu pengetahuan yang semakin berkembang ditambah lagi dengan
kualitas sumber daya manusia yang semakin maju dapat membantu memajukan kondisi
perusahaan tetapi ada pula yang menyebabkan timbulnya perilaku negative. Hal
ini dibuktikan dengan adanya kejahatan yang dilakukan manajer sampai kejahatan
yang dilakukan di tingkat bawah. Sehingga perlu adanya tindakan pengendalian
pengawasan di setiap aktivitas perusahaan baik di sektor dagang, manufaktur,
atau jasa, karena demi satu tujuan perusahaan yakni memperoleh laba optimal dan
maksimal (Jogiyanto, 1971:26).
Dalam
perusahaan dagang, persediaan yang terutama terdiri dari persediaan barang
dagangan. Sedangkan dalam perusahaan manufaktur, terdiri atas persediaan bahan
baku, persediaan barang bahan penolong, persediaan barang dalam proses dan
persediaan barang jadi (Mulyadi,1971:555).
Dalam
hal ini, persediaan mendapat perhatian khusus dari pihak pemeriksa (akuntan)
karena alasan sebagai berikut :
1.
Umumnya persediaan merupakan komponen
yang mempunyai jumlah yang cukup besar dan bisa terjadi manipulasi serta tempat
terjadinya kesalahan – kesalahan besar.
2.
Penentuan besarnya nilai persediaan
secara langsung mempengaruhi harga pokok produksi, sehingga berpengaruh pula
terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.
3.
Verifikasi kuantitas, kondisi dan nilai
persediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit dibandingkan dengan
verifikasi sebagian besar elemen laporan keuangan lain.
4.
Seringkali persediaan ditempatkan
diberbagai tempat yang terpisah sulit untuk diadakan pengawasan dan
pengendalian.
5.
Jumlah persediaan akan menentukan atau
mempengaruhi kelancaran efektifitas dan efisiensi proses produksi perusahaan.
Pengendalian
serta pengawasan persediaan merupakan suatu fungsi manajerial yang sangat
penting, karena persediaan fisik perusahaan banyak yang melibatkan investasi
yang sangat besar, dalam posisi lain jika perusahaan memiliki modal terlalu
banyak di dalam persediaan maka menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan,
tetapi mungkin bisa menambah keuntungan yang lebih. Sebaliknya jika perusahaan
tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, maka bisa timbul biaya – biaya dari
terjadinya kekurangan bahan. (Zaki Baridwan,2000:5)
Melihat
sistem pengolahan data persediaan dan sifat kerjanya yang sangat spesifik,
sekiranya akan sulit untuk dapat dipenuhi jika perusahaan tidak menggunakan komputer
dalam pengaplikasiannya. Kebutuhan akan sistem inilah yang mendorong
diperkenalkannya lebih lanjut mengenai sistem informasi akuntansi persediaan.
Di
dalam perkembangan era globalisasi ini
dan teknologi, sudah seharusnya cara manual dikonversi ke komputer. Harga
perolehan 1 unit komputer beserta komponen pendukungnya bisa dikatakan saat ini
kian murah dengan kemampuan untuk bekerja yang
semakin handal membuat pilihan bahwa sistem komputerisasi mampu
mengoptimalkan seluruh kegiatan perusahaan. Dengan bantuan komputer masalah
konsistensi dan validasi dokumen bisa ditingkatkan, juga mendukung efisiensi kinerja perusahaan. Waktu
yang tadinya digunakan untuk kegiatan pemrosesan data dapat digunakan untuk
analisa dan perencanaan, karena sebagian tugas dapat dialihkan ke computer
(Jogiyanto,1971:26)
Ada
tiga dimensi analisis sistem informasi akuntansi persediaan yaitu :
1.
Why
Alasan
utama mengapa sistem informasi akuntansi diperlukan dan digunakan:
a.
Memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi
b.
Menjaga harta milik perusahaan
c.
Mendorong efisiensi proses produksi
d.
Mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen
2.
What
Apa
yang diperlukan dalam mendorong pelaksanaan sistem informasi akuntansi seperti
perangkat keras, perangkat lunak, database, prosedur, serta people.
3.
How
Bagaimana
penyusunan sistem informasi yang diselesaikan dengan perkembangan sistem informasi
yang baru dengan menggunakan pendekatan sistem SLDC (Sistem Development Life Cycle)
Atas dasar tersebut, yang mendorong
penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PERSEDIAAN PADA CV. KARYA MANUNGGAL”
1.2. Perumusan
Masalah
Berdasar
latar belakang diatas, manajemen sangat berharap dasar kebijakan yang ditempuh
dengan melakukan efisiensi dengan mengadakan sistem komputerisasi di segala
bidang persediaan, sehingga akan berpengaruh terhadap pengendalian dan
pengawasan.
Untuk
itu pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana sistem informasi akuntansi
persediaan yang diterapkan oleh CV. Karya Manunggal?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan
Untuk
mengetahui bagaimana sistem akuntansi persediaan yang diterapkan dan untuk
mengetahui pengaruh efisiensinya di CV, Karya Manunggal.
1.3.2. Manfaat
Dapat
mengerti secara detail mengenai penggunaan sistem informasi akuntansi
persediaan serta bagaimana pengaruhnya terhadap efektifitas dan efisiensi kerja
di CV. Karya Manunggal.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian Sistem Akuntansi
Sebelum
memahami apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi, perlu
didefinisikan mengenai definisi sistem dan definisi informasi.
Pada
dasarnya definisi sistem yaitu sekelompok unsur yang erat berhubungan antara
satu dengan yang lain, yang memiliki fungsi bersama – sama untuk mencapai
tujuan tertentu (Mulyadi,1971). Dari definisi tersebut,dapat dirinci lebih
lanjut mengenai pengertian sistem secara umum, adalah sebagai berikut :
1.
Setiap sistem terdiri atas unsur – unsur
2.
Unsur – unsur tersebut merupakan bagian
terpadu antara sistem yang bersangkutan
3.
Unsur – unsur tersebut bekerja secara
bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu
4.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem
lain yang lebih besar.
Data
dapat diartikan kumpulan karakter, fakta atau jumlah – jumlah yang merupakan
input dari suatu bagian informasi. Karena itu data belum bisa dijadikan suatu
landasan atau bahan untuk pengambilan keputusan. Sehingga diperlukan proses pengolahan
data untuk dapat memperoleh sebuah informasi.
Sedangkan
informasi mengenai Gordon B. Davis, informasi adalah data yang diolah kedalam
bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat
dipahami di dalam mengambil keputusan sekarang maupun dimasa yang akan datang.
(Jogiyanto, 1996:24).
Pengertian
lain dari informasi adalah informasi merupakan keluaran atau output dari suatu
proses pengolahan data, output ini biasanya sudah tersusun dengan baik dan
mempunyai arti bagi penerimanya bsehingga bisa digunakan untuk sebagai dasar
dalam mengambil keputusan (Zaki baridwan,2000:3). Informasi yang baik adalah
informasi yang bersifat :
1.
Tepat waktu, informasi yang
dihasilkan harus tepat waktu ketika
diperlukan.
2.
Relevan atau bersangkut paut, informasi
dikatakan relevan jika informasi yang diperoleh bersangkut paut dengan
keputusan yang akan diambil.
3.
Dapat dipercaya atau reliable, informasi
yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan bisa dibuktikan
atau diklasifikasikan kebenarannya.
Setelah
diuraikan pengertian sistem dan informasi secara umum, berikut ini diuraikan
pengertian sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa
untuk dijadikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan dan pengambilan keputusan oleh perusahaan
(Mulyadi,1971:3).
Informasi
tidak sama dengan data. Data adalah fakta angka bahkan sumber mentah, secara
bersama – sama mereka memberi masukan bagi sistem informasi. Sebaliknya
informasi terdiri dari data yang telah ditransformasi yang dibuat lebih
bernilai melalui suatu proses. Sedangkan menurut Winarno sistem informasi
akuntansi adalah komponen organisasi yang dirancang untuk mengolah data
keuangan menjadi informasi atau laporan keuangan yang ditujukan pada pihak
internal atau pihak eksternal perusahaan.
Untuk
dapat menjamin berbagai data yang diperlukan untuk menghasilkan suatu informasi
maka pihak manajemen memerlukan suatu aktivitas sistem informasi. Sistem
informasi dirancang untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
perusahaan. Karena didalam perusahaan, kebutuhan akan sistem sangatlah
bervariasi tidaklah mungkin jika hanya dipenuhi satu jenis informasi saja.
Berbagai sistem informasi ini saling terkait sehingga harus saling mendukung
dan saling bekerja sama sehingga membentuk suatu supra sistem atau sistem yang
lebih besar yaitu sistem informasi manajemen. Dengan demikian, sebenarnya sistem
informasi manajemen terdiri dari berbagai sub sistem. Sub sistem yang telah
diterapkan sejumlah perusahaan adalah :
1.
Sistem informasi pemasaran
2.
Sistem informasi personalia
3.
Sistem informasi aktiva
4.
Sistem informasi akuntansi
5.
Sistem otomatisasi kantor
2.2. Komponen
utama Sistem Informasi Akuntansi
Menurut
Mulyadi komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari 6 blok yaitu :
1.
Blok Masukan (input blok)
adalah
data yang dimasukkan kedalam sistem informasi beserta metode dan media yang
digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Masukan
terdiri dari transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah,dan pesan. Cara untuk
memasukkan masukan ke dalam sistem dapat berupa tulisan tangan. Formulir
kertas, pengenalan karakter fisik, dan papan ketik.
2.
Blok Model (model blok)
Blok
model terdiri dari logico mathematics model yang mengolah masukan data yang
disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi hasil yang dikehendaki
atau keluaran. Logico mathematical models dapat mengkombinasi unsure – unsure
data untuk menyediakan jawaban atas suatu pertanyaan, atau dapat meringkas atau
menggabungkan data menjadi suatu laporan ringkas.
3.
Blok Keluaran (output block)
Produk
suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang bermutu dan
dokumen untuk semua tingkat manajemen dan semua pemakai informasi baik intern
maupun ekstern perusahaan.
4.
Blok teknologi (Teknology Block)
Teknologi
ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi. Teknologi menangkap masukan,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan
keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem.
5.
Blok basis data ( data base block)
Basis
data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain
nya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Secara fisik basis data dapat berupa media untuk menyimpan
data seperti katu buku, pita magnetic, disk, chip, dll
6.
Blok pengendalian (Contoll Block)
Semua
sistem dilindungi dari bencana dan ancaman seperti bencana alam, api
kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan penggelapan, penyadapan, ke tidak efisiensian.
2.3. Sistem Informasi Akuntansi Dalam Perusahaan Manufaktur.
Kegiatan pokok perusahaan manufaktur terdiri
dari desain pengembangan produk, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, dan
penjualan produk jadi kepada pembeli. Untuk menangani kegiatan pokok
perusahaan umumnya diranang sistem
akuntansi yang terdiri dari :
1.
Sistem akuntansi pokok, merupakan
organisasi formulir, catatan dan laporan. Sistem akuntansi dalam perusahaan
manufaktur formulir atau dokumen, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan
laporan. Unsur akuntansi ini dirancang oleh manajemen untuk menyajikan keuangan
untuk kepentingan pengelolaan perusahaan dan pertanggungjawaban kepada pihak luar
perusahaan.
2.
Sistem akuntansi piutang, adalah sistem
yang mencatat terjadinya piutang perusahaan dan berkurang nya piutang.
Terjadinya piutang berasal dari transaksi penjulan kredit dan berkurangnya
piutang berasal dari retur penjualan dan penerimaan kas dari piutang. Sistem
akuntansi piutang terdiri dari prosedur sebagai berikut :
·
Order penjualan
·
Persetujuan kredit
·
Pengiriman barang
·
Penagihan
·
Pencatatan bertambahnya piutang
·
Distribusi penjualan
3.
Sistem akuntansi utang, dirancang untuk
mencatat transaksi terjadinya utang. Terjadinya utang berasal dari transaksi
pembelian kredit dan berkurangnya utang berasal dari transaksi retur pembelian
dan pelunasan utang. Sistem akuntansi utang terdiri dari jaringan prosedur
sebagai berikut :
·
Prosedur permintaan pembelian
·
Permintaan penawaran harga dan pemilihan
pemasok
·
Order pembelian
·
Penerimaan barang
·
Pencatatan bertambahnya utang
·
Prosedur distribusi pembelian.
4.
Sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan dirancang untuk menagani transaksi penghitungan gaji dan upah karyawan.
Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:
·
Pencatatan waktu hadir dan waktu kerja
·
Pembuatan daftar gaji dan upah
·
Pembayaran gaji dan upah
·
Distribusi biaya gaji dan upah
5.
Sistem akuntansi biaya dirancang untuk
menangani pengendalian produksi dan pengendalian biaya. Sistem ini terdiri dari
jaringan prosedur sebagai berikut :
·
Prosedur order produksi
·
Prosedur pengumpulan cost production dan
non produksi
6.
Sistem akuntansi kas dirancang untuk
menangani transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas. Sistem ini terdiri dari
jaringan prosedur berikut ini :
·
Prosedur penerimaan kas
·
Prosedur pengeluaran kas
·
Prosedur dana kas kecil
7.
Sitem akuntansi persediaan dirancang
untuk mencatat transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang
disimpan di gudang. Prosedur nya terdiri dari :
·
Pencatatan harga pokok produk jadi
·
Pencatatan harga pokok produk jual
·
Pencatatan harga pokok yang dikembalikan
oleh pembeli
·
Pencatatan harga pokok persediaan produk
dalam proses
·
Pencatatan harga pokok produk yang dibeli
·
Pencatatan harga pokok produk yang
dikembalikan pada pemasok
·
Permintaan dan pengeluaran barang
·
Pencatatan harga poko yang dikembalikan
digudang
·
Penghitungan fisik persediaan.
8.
Sistem akuntansi aktiva tetap dirancang
untuk menagani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi aktiva tetap. Sistem
initerdiri dari prosedur :
·
Pengadaan aktiva tetap
·
Penghentian pemakaian aktiva tetap
·
Depresiasi aktiva tetap
·
Penempatan aktiva tetap
2.4. Pengertian Persediaan
2.4.1. Deskripsi Persediaan
Dalam
perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan barang jadi,
persediaan barang dalam proses, persediaan barang baku, dan persdiaan bahan
penolong.
Persediaan
adalah suatu aktiva yang meliputi barang- barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode tertentu atau barang – barang yang masih dalam
proses produksi (Mulyadi, 1971:165).
Persediaan
bahan penolong itu sendiri mengandung arti persediaan barang yang diperlukan
dalam proses produksi, tetapi tidak
merupakan bagian atau komponen barang jadi. Atau barang – barang yang bersifat
pelengkap atau penolong.
2.4.2. Jenis dan Fungsi Persediaan
Sistem
persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitoring
tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga. Atau dengan
kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimalisasi biaya
total melalui penentuan apa, berapa dan kapan pesanan dilakukan..
Jenis
– jenis persediaan yaitu :
1)
Persediaan bahan mentah, yaitu
persediaan yang berwujud yang digunakan dalam proses produksi.
2)
Persediaan bahan penolong, yaitu persediaaan
barang yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak merupakan komponen
langsung barang jadi.
3)
Persediaan barang dalam proses yaitu
persediaan yang merupakan keluaran dari tiap – tiap bagian dalam proses
produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih memerlukan
proses lebih lanjut.
4)
Persediaan barang jadi yaitu persediaan
barang yang telah selesai diolah dan siap untuk dijual.
Secara
umum fungsi persediaan antara lain :
·
Decoupling yaitu memberikan kebebasan
pada perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tanpa tergantung pihak supplier.
·
Economic lot sizing yaitu melalui
penyimpanan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya yang dapat
mengurangi biaya – biaya per unit.
2.4.3. Metode pencatatan persediaan
Ada
dua metode pencatatan persediaan barang yaitu :
1.
Metode pencatatan fisik
Penggunaan
metode ini mengharuskan adanya perhitungan barang (stock opname) yang masih ada
pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Hanya tamabahan persediaan dari
pemebelian apa saja yang dicatat. Sedangkan mutasi berkurangnya persediaan
karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan.
2.
Metode perpetual
Setiap
jenis barang dibuatkan rekening sendiri – sendiri yang merupakan buku pembantu
persediaan. Setiap terjadi pembelian maupun pengeluaran maka harus dicatat
kedalam buku. Sehingga mutu item barang tersebut senantiasa dapat diketahui.
Penggunaan metode ini memudahkan membuat laporan keuangan sehingga tidak perlu
lagi mengadakan perhitungan bahan terlebih dahulu.
2.5. Konsep JIT ( Just In Time )
JIT bertumpu pada konsep arus produksi yang
berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama
dengan komponen lainnya. JIT mengaharuskan ketiadaan atau sangat sedikit
persediaan bahan baku karena bahan baku dan suku cadang dijadwalkan untuk
sampai ke pabrik dari pemasok hanya saat pada dibutuhkan saja. Dalam kondisi
ideal, perusahaan yang menerapkan sistem JIT hanya membeli bahan baku yang cukup untuk satu hari operasi dalam
rangka memenuhi kebutuhan hari itu, selain itu perusahaan tidak memiliki barang
yang masih dalam proses pengolahan pada akhir hari kerja, dan semua barang
\yang diselesaikan pada hari itu langsung segera dikirimkan kepada pelanggan
sehingga tidak ada barang yang yang harus disimpan di gudang persediaan barang
jadi (Henry Simamora,1996:17). Terdapat empat aspek fundamental JIT :
1.
Menghilangkan segala aktivitas yang
tidak memberikan nilai tambah bagi sebuah produk atau jas hal ini mencakup
aktivitas atau sumber daya yang menjadi sasaran untuk pengurangan atau
penghilangan ( misalnya persediaan yang disimpan di gudang dan barang dalam
proses yang mesti ditangani dan dirumpuk berkali – kali sebelum menjadi barang
jadi)/ aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi sebuah produk atau
jasa disebut bukan aktivitas nilai
tambah.
2.
Komitmen tinggi terhadap mutu, melakukan
secara benar segala sesuatunya sedari awal adalah esensial manakala tidak ada
waktui untuk mengerjakan ulang. Prusahaan perlu memiliki komitmen untuk
mencapai dan mempertahankan tingkat mutu yang tinggi dalam semua aspek
aktivitas perusahaan.
3.
Upaya perbaikan yang berkelanjutan dalam
efisiensi aktivitas perusahaan. Perusahaan perlu mencanangkan komitmen terhadap
perbaikan berkesinambungan pada semua aktivitas perusahaan dan kegunaan data
yang dihasilkan bagi manajemennya. Perbaikan yang berkesinambungan adalah
pengupayaan terus menerus nilai yang kian besar yang diberikan pada pelanggan.
4.
Penekanan pada penyederhanaan pan
peningkatan visibilitas aktivitas nilai tambah, hal ini membantu untuk
mengidentifikasi aktivitas tang tidak menambah nilai.
Tujuan
JIT adalah menghasilkan sebuah produk hanya ketika dibutuhkan dan hanya dalam
kualitas yang diminta oleh pelanggan. Permintaan pelanggan akan memicu
pembelian bahan baku dan penjadwalan proses produksi. Dalam lingkungan JIT,
arus barang dikendalikan oleh pendekatan tarik untuk pengolahan produk. Dalam JIT terdapat dua pendekatan yaitu
a.
Pendekatan
tarik, bergerak dari tahap produksi akhir mmundur
kebelakang ke tahap awal produksi, dengan kata lain tidak ada produksi sampai
adanya transaksi penjualan atau pemakaian dalam produksi.
b. Pendekatan dorong, pendekatan dorong kerap kali digunakan dalam sistem
pabrikasi konvensional, dalam sistem ini ketika sebuah workstation
menyelesaikan jatah pengolahannya atas sebuah gugus produk, produk yang baru
diselesaikan tersebut sebagian akan di dorong ke workstation berikutnya,
terlepas dari apakah workstation itu siap atau tidak menerima masukan produk
setengah jadi tersebut. Akibat yang muncul adalah penumpukan barang setengah
jadi yang mungkin tidak akan terselesaikan selama beberapa hari atau minggu.
Persediaan
bahan baku dan barang jadi yang tinggi mengakibatkan meningkatnya risiko
kerusakan dan menambah biaya penyimpanan. Penetapan harga pun menjadi mahal
karena terjadi kenaikan biaya.
2.6. Implikasi JIT Terhadap Persediaan
Pada dasarnya perusahaan memiliki
persediaan yang berlebihan dikarenakan beberapa faktor yaitu :
a.
Perusahaan mungkin meyakini bahwa mereka
membuuhkan persediaan yang sangat besar dalam upaya menjaga jangan sampai
kehabisan stok
b.
Kesalahan mungkin bisa terjadi dalam
proses produksi, sehingga memungkinkan untuk mengganti atau menambah pemakaian
bahan baku tersebut.
c.
Workstation kerja mungkin tidak
terfkoordinasi sehingga mengakibatkan barang dalam proses ditumpuk di gudang
menunggun tahap pengolahan lebih lanjut.
Melalui
sistem JIT, faktor – faktor diatas dapat dieliminasi dengan hasil bahwa
persediaan bukan lagi merupakan faktor utama dalam kegiatan perusahaan.
Pemebelian JIT meminta para pemasok untuk mengirimkan suku cadang bahan baku
tepat pada waktu akan dilakukan proses produksi. Hubungan pemasok sangatlah
vital. Pasokan suku cadang harus dikaitkan dengan produksi, sedangkan
produksinya sendiri terkait permintaan. JIT mengeksploitasi hubungan pemasok
dengan menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan beberapa supplier terpilih
yang mampu memberikan pasokan bahan baku sesuai dengan jenis barang produksi
perusahaan.
BAB
III
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Sejarah Singkat Perusahaan
CV. Karya Manunggal
adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi sarung tangan golf dengan standar
kualitas ekspor. Perusahaan ini berdiri tanggal 1 April 2009 dengan akta
notaries No. 03 tahun 2009.
3.1.1. Lokasi dan Profil Perusahaan
CV.
Karya Manunggal terletak di daerah Kabupaten Semarang, Bergas, Kecamatan
Bergas. Perusahaan ini berdiri di sekitar pemukiman penduduk sehingga dapat
memberikan lapangan pekerjaan untuk sumber daya manusia sekitar, mengingat
industry ini sebagian aktivitas produksinya masih menggunakan dan memanfaatkan
ketrampilan manusia. Total keseluruhan pekerja yang ada di industry ini
mencapai 109 tenaga kerja mulai dari direktur hingga ke divisi produksi. Produk
yang dihasilkan yakni sarung tangan untuk olah raga golf berkualitas ekspor
dengan kapasitas produksi 2500 unit sehari (75.000 per bulan) dengan harga
pokok 3,5 $ per pcs. Karya manunggal memiliki beberapa target pemasaran ekspor.
Antara lain ke jepang. Sistem produksi
dan penjualan serta pemesanan bahan bakunya yakni pre order, dimana industry
ini hanya melakukan aktivitas produksi bila ada pesanan. Namun, antara buyer
dan perusahaan ini telah melakukan mou atau perjanjian, sehingga terjadi
aktivitas produksi barang secara continue sesuai dengan permintaan buyer.
Sarung tangan hasil produksi industry ini
memiliki beberapa item yaitu :
§ Sarung
tangan Golf (Golf Glove)
§ Sarung
tangan batting (Batting Glove)
§ Sarung
tangan kerja (Working Glove)
§ Sarung
tangan dingin (Winter Glove)
§ Sarung
tangan fashion (Drees Glove)
§ Sarung
tangan anak (junior Glove)
Sedangkan
mesin atau yang digunakan untuk proses produksi di CV. Karya Manunggal adalah
sebagai berikut :
1.
Cutting Press Kecil, berfungsi untuk
memotong bahan yang berukuran kecil dan tipis.
2.
Cutting Press Besar, berfungsi untuk
memotong bahan yang berukuran besar dan tebal.
3.
Zig – zag, berfungsi untuk menjahit
bahan dengan bentuk zig – zag
4.
Single needles, berfungsi untuk menjahit
bahan dalam 1 garis jahitan
5.
Grinder, berfungsi untuk mengasah
gunting, pisau, dll.
3.1.2. Visi Misi dan Tujuan Perusahaan
CV.
Karya manunggal memiliki tujuan menciptakan lapangan pekerjaan dan mengedepankan pengelolaan sumber daya
masyarakat sekitar secara optimal, sehingga mampu menghasilkan barang sesuai
kebutuhan masyarakat global dan mampu bersaing dengan produk lain serta selalu
mengedepankan kualitas barang sesuai dengan standar kualitas ekspor.
Visi CV. Karya Manunggal adalah membangun
kemitraan bersama dalam menghasilkan satu produk yang dapat bersaing di pasaran
global dengan menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
Sedangkan
Misi CV. Karya Manunggal yaitu :
1.
Untuk pelanggan Kami
CV.
Karya Manunggal memberikan produk yang berkualitas sesuai dengan tuntutan
standar ekspor dan pelayanan yang memuaskan.
2.
Untuk Karyawan Kami
CV.
Karya Manunggal memberikan kesempatan pada seluruh karyawan untuk dapat
mengembangkan diri sesuai kemampuannya.
3.
Untuk masyarakat sekitar
CV.
Karya Manunggal memberikan kesempatan dan peluang kerja kepada masyarakat
sekitar untuk bersamam – sama mengembangkan potensi.
2.
General Affair adalah seseorang yang Bertanggung
jawab terhadap terpeliharanya dan terpenuhinya hal-hal yang berkaitan dengan
kebutuhan gedung dan fasilitas-fasilitas produksi di CV. Karya Manunggal.
3.
Umum, adalah divisi yang bertanggung
jawab atas semua bagian atau fungsional – fungsional pada perusahaan.
4.
Produksi adalah bagian yang dimana
tugasnya melakukan proses produksi dari bahan baku menjadi barang setengah atau
barang jadi.
5.
Keuangan, adalah divisi yang bertugas
mengolah arus perputaran uang yang terjadi di dalam perusahaan.
6.
Gudang, adalah tempat yang digunakan
manajemen perusahaan untuk menyimpan persediaan, baik persediaan bahan baku
ataupun persediaan barang jadi.
3.2. Pembahasan
Analisis
3 dimensi sistem informasi akuntansi persediaan
Sistem
informasi Akuntansi pada CV. Karya Manunggal seperti pula dengan perusahaan
lainnya memiliki 3 dimensi yaitu :
1)
Why
Alasan
utama mengapa sistem informasi akuntansi diperlukan dan digunakan adalah untuk
:
a.
Memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi
b.
Menjaga harta milik perusahaan
c.
Mendorong efisiensi
d.
Mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen
Setelah
dihubungkan antara teori dengan kenyataan yang ada di CV. Karya Manunggal pada
umumnya memiliki kesamaan. Dimana CV. Karya Manunggal menggunakan sistem
informasi persediaan tersebut dengan baik guna untuk menjaga keseluruhan
aktivitas manajemen yang berhubungan dengan produksi , baik disektor penyimpanan
bahan baku di gudang, manajemen pengawasan produksi barang sampai ke
pengambilan keputusan.
2)
What
Apa
yang diperlukan dalam mendorong pelaksanaan sistem informasi akuntansi seperti
perangkat keras, perangkat lunak, database, prosedur, serta people.
a)
Perangkat keras adalah adalah suatu benda yang terdapat
dari komputer yang dapat di lihat dan di sentuh dengan indera peraba kita.
perangkat keras merupakan perangkat pembentuk dari komputer, sedangkan
perangkat lunak dan lainnya merupakan komponen pendukung dari komputer.
b)
Perangkat lunak / Software adalah sekumpulan
data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang
disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan
menjalankan suatu perintah. Melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu
komputer dapat menjalankan suatu perintah.
c)
Menurut Gordon C. Everest Database
adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi
secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi perusahaan.
d)
Menurut Amin Widjaja (1995 : 83)
“Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang,
jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah
pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu”
e)
People adalah sekelompok orang yang
mendukung pelaksanaan proses sistem itu sendiri dengan menggunakan kemampuan
intelektualnya guna mendapat kan hasil data yang akurat.
Melihat
dari komponen serta pengertian dari apa yang dibutuhkan untuk mendorong
pelaksanaan sistem itu sendiri , CV karya manunggal telah melakukan hal yang
sama dengan teori- teori tersebut. Secara umum CV. Karya Manunggal telah
menggunakan seluruh komponen komponen tersebut sehingga mampu melaksanakan
proses pengolahan persediaan bahan bakunya dengan menggunakan sistem yang baik, tentunya dengan mengkomposisikan
pengguanaan hardware, software, database persediaan dan prosedur serta kualitas
SDM yang memadai.
3)
How,
Bagaimana
penggunaan dan penyusunan sistem informasi di CV Karya Manunggal hubungan nya
dengan sistem informasi yang baru yang menggunakan pendekatan SLDC ( Sistem
Life Development Cycle). System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah
keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada
beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah
waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid,
prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan
siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada
sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam
sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi
lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
1.
Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang
berjalan
2.
Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan
dengan proyek sistem
3.
Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain
pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4.
Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis
program yang diperlukan
5.
Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6.
Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem
yang telah dibuat
Siklus
SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah
keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang
bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan
perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar
dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau
kembali ke langkah sebelumnya. Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang
sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat
quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk
membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar
tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus
terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan
peningkatan fungsi sistem
Apabila
dihubungkan antara teori dengan kenyataan di lapangan, CV. Karya Manunggal
telah melakukan pembangunan sistem dengan terstruktur dan menggunakan langkah
yang sesuai dengan kajian teori, SLDC sangat membantu kegiatan manajemen di CV.
Karya Manunggal dalam melakukan pengawasan – pengawasan intern hubungannya dengan penggunaan persediaan bahan baku, maupun
bahan jadi.
Konsep Just In Time
Seperti
yang sudah dibahas di dalam bab sebelumnya, konsep just in time yakni bertumpu
konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses
produksi bekerja sama dengan komponen lainnya. JIT mengaharuskan ketiadaan atau
sangat sedikit persediaan bahan baku karena bahan baku dan suku cadang
dijadwalkan untuk sampai ke pabrik dari pemasok hanya pada saat dibutuhkan saja
(just in time). Pada perusahaan CV Karya Manunggal, sistem JIT digunakan dalam
aktivitas penjualan barang jadi sehingga berpengaruh pada pembelian bahan baku
yang akhirnya berdampak pada penjadwalan aktivitas produksi. Pada aktivitas
penjualan barang jadi, perusahaan ini menerima pesanan pembuatan sarung tangan
sesuai dengan kapasitas permintaan buyer, hal ini berdampak dengan aktivitas
kapan akan dilaksanakan pembelian bahan baku. Untuk menghindari resiko
penghentian aktivitas produksi, antara buyer dan seller telah melakukan sebuah
perjanjian. Sehingga CV. Karya Manunggal bisa untuk melakukan aktivitas
produksi secara continue.
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai sistem pengelolaan
persediaan pada CV. Karya Manunggal yakni :
1.
CV. Karya Manunggal menggunakan sistem
nya untuk mengawasi dan mengelola seluruh aktivitas perusahaan termasuk
persediaan.
2.
Perangkat keras dan perangkat lunak
digunakan CV. Karya Manunggal sebagai pendukung penggunaan semua sistemnya
termasuk sistem informasi persediaan.
3.
Konsep Just In Time diterapkan
perusahaan ini guna untuk menanggulangi menumpuknya persediaan dalam gudang
sehingga mengurangi biaya penumpukan bahan baku.
Langganan:
Postingan (Atom)